Rabu, 01 Juni 2011

Laporan Praktikum Hb darah



 



LAPORAN PRAKTIKUM

A.   Judul             : Pemeriksaan Hemoglobin Darah

B.   Tujuan
·         Untuk mengetahui cara menentukan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
·         Untuk mengetahui variasi Hb darah antar mahasiswa.

C.   Prinsip Dasar / Percobaan
Kadar Hb normal pada wanita dewasa adalah 13 – 14,5 gr/100 ml darah, pada pria dewasa 15 – 16 gr/100 ml darah, pada anak-anak 20 gr/100 ml darah dan pada remaja 18 gr/100 ml darah.

D.   Landasan Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin.

Dasar Penetapan
·         Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
·         Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil.
·         Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.
Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
           
Nilai Rujukan.
Ø  Bayi baru lahir            : 15.2 - 23.6 gr/dl
Ø  Anak usia 1-3 tahun   : 10.8 - 12.8 gr/dl
Ø  Anak usia 4-5 tahun   : 10.7 - 14.7 gr/dl
Ø  Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
Ø  Dewasa (Pria)             : 13.2 - 17.3 gr/dl
Ø  Dewasa (Wanita)       : 11.7 - 15.5 gr/dl

Masalah Klinis
·         Penurunan kadar : anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin, antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione).
·         Peningkatan kadar : dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet)


E.   Alat dan Bahan
Alat :
v  Blood lanset (alat penusuk)
v  Lacing device / pen lanset
v  Haemometer sahli
v  Bengkok
Bahan :
v  Aquades
v  HCl 0,1 N
v  Lar. Klorin
v  Kapal Alkohol

F.    Prosedur / Cara Kerja
a.       Isilah tabung pengencer (tabung sahli) dengan HCl 0,1 N sebanyak 20 mm3
b.      Desinfeksi ujung jari yang akan di infeksi ujung darahnya dengan menggunakan kapas alkohol.
c.       Tusuk ujung jari tersebut dan biarkan darah keluar terlebih dahulu, setelah itu hisap darah yang keluar dengan menggunakan pipet kapiler sampai batas berwarna biru atau sebanyak ± 20 mm3.
d.      Pindahkan darah tersebut kedalam tabung yang akan di isi HCl secara perlahan-lahan dan jaga agar tidak ada gelembung.
e.       Bilaslah pipet beberapa kali dengan menggunakan HCl dalam tabung pengencer hingga tidak ada darah yang tertinggal.
f.       Jika sudah tidak ada yang tertinggal dalam pipet, segera cuci pipet tersebut dengan menggunakan larutan klorin dengan cara menghisap larutan klorin lalu di keluarkan kembali selama beberapa kali, untuk mencegah agar pipet tidak tersumbat.
g.      Encerkan sampel darah tersebut dengan meneteskan aquades sambil dikocok secara perlahan dengan menggunakan pengaduk gelas sampai warna darah dalam tabung sama dengan cairan pada tabung standar.
h.      Setelah warna sampel darah sama dengan warna standar, bacalah skala yang di tunjukan pada tabung pengencer, sehingga di dapatkan konsentrasi hemoglobin dari sampel darah yang diambil.
G.  Hasil Tes

No
Nama
Tekanan Darah
Darah
(gr/100 ml)
Larutan HCl
(µL)
Kadar Hb (gr/dl)
1
Annisa Junia Ningsih
90/60
0,02
20
14
2
Heri Hermawan
110/90
0,02
20
13
3
Indah Lisma
110/80
0,02
20
14
4
Neng Winwin
120/80
0,02
20
13
5
Melia Wiji Astuti
120/80
0,02
20
12
6
Yastika Pravitasari
110/90
0,02
20
10
Rata-rata
12,66

H.  Pembahasan
Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.

Sumber Kesalahan
·         Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.
  • Cara visual mempunyai kesalahan inheren 15-30%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
  • Sumber kesalahan yang sering terjadi :
    • Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama
    • Sumber cahaya yang kurang baik.
    • Kelelahan mata
    • Alat-alat kurang bersih
    • Ukuran pipet kurang tepat, perlu dikalibrasi
    • Pemipetan yang kurang akurat
    • Warna gelas standar pucat / kotor dan lain sebagainya
    • Penyesuaian warna larutan yang diperiksa dalam komparator kurang akurat.
Kesimpulan

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin
Kadar Hb normal Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 gr/dl, pada anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl, pada anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 gr/dl, pada anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl, pada dewasa (Pria)   : 13.2 - 17.3 gr/dl, dan pada dewasa (Wanita) : 11.7 - 15.5 gr/dl

Masalah Klinis :
·         Penurunan kadar : anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin, antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione).
·         Peningkatan kadar : dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet).





Daftar Pustaka

-      Sadikin, M. & Jusman, S.W. 1998. Penuntun Praktikum Biokimia. Jakarta ; FKUI Jakarta.
-      Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta ; Dian Rakyat